Minggu, 03 Mei 2015

Perkembangan Teknologi Deteksi Kanker Payudara : Analisis Meta

Abstraksi
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan  pembunuh  nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular (http://www.depkes.go.id). Walaupun pencegahan dapat dilakukan, diperlukan  deteksi dini secara berkala di fasilitas-fasilitas kesehatan. Dengan berkembangnya teknologi, maka pendeteksian dini kanker dapat ditunjang oleh teknologi. Pentingnya hal ini mengingat baiknya untuk mengetahui kondisi penyebaran kanker pada payudara. Dalam jurnal ini, penulis akan sedikit membahas tentang beberapa penelitian sebelumnya tentang meta analisis teknologi deteksi kanker payudara. Kemajuan metodologi deteksi citra dalam hal mamografi dan USG ditunjukkan dengan pemakaian metode , diantaranya: Bayyesian Network, Filter Gabor Data Mining dan BSGI / MBI dan PEM. Penulisan bertujuan untuk mengetahui kemajuan teknologi deteksi kanker payudara. Metodologi Analisis Meta digunakan untuk membuat ringkasan mengenai bukti-bukti (penemuan) berbagai alat analisis, analisis meta mengubah hasil statistik kedalam sebuah metrik yang dapat dibandingkan (Stanley, 2001).
Kata kunci : teknologi, metode analisis meta, teknologi deteksi kanker, kanker payudara.
1.  PENDAHULUAN
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan  pembunuh  nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular (http://www.depkes.go.id). WHO dan Bank Dunia, 2005 memperkirakan setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009).
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan lintas sektor, organisasi profesi, LSM, perguruan tinggi, dan masyarakat telah dan akan terus mengembangkan program pengendalian kanker. Sejak tahun 2007, proyek percontohan pengendalian kanker leher rahim dan payudara melaui deteksi dini telah dikembangkan. Kegiatan ini menggunakan metode Inspeksi Visual dengan Asam asetat (IVA) dan pemeriksaan klinis payudara oleh petugas terlatih (Clinical Breast Examination /CBE). Pilot proyek tersebut dilaksanakan di 6 Kabupaten pada 6 Provinsi. Sampai sekarang, dengan dukungan pemerintah daerah, kegiatan tersebut telah berkembang menjadi 11 Kabupaten/Kota. Pada tahun 2010 ini, kegiatan akan direplikasikan ke 4 provinsi lainnya.
Walaupun pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menghindari paparan sinar ultraviolet berlebih, mencegah obesitas dengan diet sehat (mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi sehari) dan aktivitas fisik 30 menit sehari. Diperlukan  deteksi dini secara berkala di fasilitas-fasilitas kesehatan. Dengan berkembangnya teknologi, maka pendeteksian dini kanker dapat ditunjang oleh teknologi. Deteksi dini ini digalakkan sebagai antisipasi kematian yang disebabkan oleh kanker payudara. Dikarenakan, lebih banyak penderita dating ke dokter setelah kanker yang dialami berada pada stadium lanjut.
Dengan diciptakannya alat deteksi kanker payudara, diharapkan dapat membantu pendeteksian kanker, baik dalam expert system maupun alat bantu pengambilan keputusan (DSS). Pentingnya hal ini mengingat baiknya untuk mengetahui kondisi penyebaran kanker pada payudara.
Tulisan ini mengumpulkan dan menganalisis berbagai hasil teknologi deteksi kanker payudara yang dikenal dengan efek-efek tetap analisis meta menurut Lipsey dan Wilson (2001 :129 √ 133). Tujuan paper ini adalah melihat perkembangan teknologi dalam kurun waktu 5 tahun belakangan terhadap deteksi kanker payudara pada penelitian-penelitian sebelumnya. Analisis meta dapat digunakan untuk membantu mengatasi problem variasi yang muncul akibat perbedaan hasil studi. Pada akhirnya teknik ini dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat kemajuan teknologi. Tulisan ini terdiri dari 4 bagian. Bagian pendahuluan, bagian 2 membahas spesifikasi teori, bagian 3 membahas mengenai metodologi penelitian dan analisis penelitian, dan bagian akhir membahas kesimpulan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
  • a.      Tumor Payudara
Tumor adalah benjolan tidak normal akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus. Tumor terbagi atas dua jenis, yaitu tumor jinak dan tumor ganas yang disebut dengan kanker. Sel kanker dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga penyakit ini dapat mematikan. Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang menyerang pada kelenjar air susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara.
Untuk mengurangi faktor resiko, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan sedini mungkin. Tiga tahapan untuk melakukan Pemeriksaan dini tersebut adalah (1) pemeriksaan sendiri, (2) pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis yang bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan sendiri atau bila terjadi keluhan dan (3) pemeriksaan lanjutan untuk melengkapi pemeriksaan dokter dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti mammogram yang menggunakan sinar-X sebagai sumber cahaya untuk menghasilkan sebuah citra. (dikutip dari : EKSTRAKSI FITUR BENTUK TUMOR PAYUDARA, A. Indrati & Sarifuddin Madenda, Universitas Gunadarma, 2009)
  • b.      Teknologi
               Anglin (Instructional Technology: Past, Present and Future. Englewood: Libraries UnLimited, 1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem untuk memecahkan masalah. Alisyahbana (Teknologi dan Pekembangan. Jakarta: Yayasan Idayu, 1980) merumuskan bahwa teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dangan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak manusia. Dorf mengartikan teknologi sebagai aplikasi sains, sedang Synder (1981) mengartikan teknologi sebagai pengetahuan dan studi usaha manusia dalam menciptakan dan menggunakan alat, teknik, sumber daya dan sistem untuk mengelola lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia untuk tujuan memperbaiki kehidupan. Goethsch dan Nelson (1987) mengartikan teknologi sebagai kombinasi alat, sumber daya dan proses yang dijiwai oleh manusia untuk mamecahkan masalah atau untuk memperluas kapabilitasnya.
Dari pengertian di atas maka manusia tidak pernah lepas dari teknologi. Teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisien dalam setiap kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah dan aman. Perkembangan teknologi terjadi ketika seseorang dengan menggunakan alat dan akalnya menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Perkembangan teknologi secara eksplisit sangat berhubungan dengan perkembangan masyarakat. Definisi teknologi secara luas adalah penggunaan unsur-unsur praktis secara rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Teknologi dalam masyarakat tertentu menunjukkan prosedur yang digunakan dalam menemukan, memproduksi, menggunakan seta perawatannya. Determinisme teknologi dapat mengakibatkan konsekuensi sosial yang bersifat drastis. Masyarakat yang memilih teknologi alternatif pada umumnya disebabkan karena alternatif tersebut sesuai dengan tatanan masyarakat yang berlaku.

3.  METODOLOGI
  • a.      Konsep Analisis Meta
Penelitian ini menggunakan analisis meta sebagai alat analisis. Menurut Stanley dan Jarell (1989), analisis meta adalah analisis beberapa analisis empiris yang bertujuan  menggabungkan dan menjelaskan literatur mengenai beberapa parameter penting. Secara singkat analisis meta dapat dipahami sebagai sebuah bentuk serangkaian riset yang melakukan survei terhadap hasil riset, melakukan prosedur coding , mengumpulkan sampel atau populasi berupa hasil riset, melakukan penempatan informasi mengenai karakteristik dan hasil kuantitatif kemudian melakukan analisis data dengan mengadaptasi teknik statistik konvensional untuk menginvestigasi dan mendeskripsikan bentuk data (Lipsey dan Wilson, 2001:1). Untuk membuat ringkasan mengenai bukti-bukti (penemuan) berbagai alat analisis, analisis meta mengubah hasil statistik kedalam sebuah metrik yang dapat dibandingkan (Stanley, 2001).
Berikut  review beberapa jurnal nasional dan internasional yang membahas tentang perkembangan teknologi deteksi kanker payudara. Penulis menyajikan dalam bentuk meta analisis sebagai berikut :
No.
Peneliti
Penerbit
Judul
Metodologi
1. Stefan Conrady dan Dr. Lionel Jouffe Conrady Applied Science, LLC – Bayesia’s North American Partner for Sales and Consulting (2011) Breast Cancer Diagnostics with Bayesian Networks Bayesian Networks, jaringan Bayesian sebagai kerangka kerja, kami telah menunjukkan pendekatan model baru praktis berdasarkan luas mempelajari Kanker Payudara.
2. Lusiana ETP., Suryarini Widodo dan Di Ajeng Pambayun Universitas Gunadarma (2011) Penerapan Filter Gabor untuk Analisis Tekstur  Citra Mamogram Filter Gabor, algoritma disusun tahap demi tahap diawali dengan memisahkan atau melokalisasi area yang dicurigai terdapattumor payudara sehingga diperoleh Region of Interest (ROI), kemudian dilanjutkan dengan penajaman tepi, deteksi tepi objek tumor payudara, penipisan tepi objek tumor payudara, analisis bentuk dan tekstur.
3. Shelly Gupta, Dharminder Kumar dan Anand Sharma Indian Journal of Computer Science and Engineering (IJCSE).(2011) Data Mining Classification Tehniques Applied for Breast Cancer and Prognosis Data Mining, akurasi untuk analisis diagnosis berbagai teknik klasifikasi data mining yang digunakan adalah sangat diterima dan dapat membantu profesional medis dalam pengambilan keputusan untuk diagnosis dini dan untuk menghindari biopsi.Masalah prognostik adalah terutama dianalisis di bawah ANNs dan keakuratan datang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik klasifikasi lainnya diterapkan untuk hal yang sama.
4. Anne Rosenberg, Douglas Arthur Kieper, Mark B. Williams,Nathalie Johnson and Leora Lanzkowsky www.intechopen.com (2012) The Role of Molecular Imaging Technologies in Breast Cancer Diagnosis and Management BSGI / MBI dan PEM  memberikan kinerja yang sangat mirip dalam hal sensitivitas dan spesifisitas.BSGI / MBI dan PEM berguna pada pasien kanker payudara untuk mendeteksi sejauh mana penyakit (tambahan multifokal okultisme atau penyakit muticentric) dan untuk memantau respon tumor untuk neoadjuvant kemoterapi. PEM memiliki keuntungan dari rekonstruksi tomografi dan resolusi spasial seragam dengan meningkatnya kedalaman tumor. Selain itu, untuk kanker payudara Keuntungan bagi BSGI / MBI adalah sensitivitas foton unggul sepanjang dinding dada, pembatasan pasien sedikit dan lebih luas ketersediaan MIBI (lihat bagian pertimbangan di atas).
5. Jennifer M Specht and David A Mankoff Breast Cancer Research (2012) Advances in molecular imaging for breast cancerdetection and characterization RadioNuklida-Based Method, Dengan karateristik keakuratan mengetahui sifat tumor dan proses biologis, molekul citra memainkan peran dalam meningkatkan ilmu pengetahuan kanker payudara, perawata klinis dalam diagnosis dan pementasan nilai terapi dan evaluasi tanggapan terhadap terapi.
6. Aviarini Indrati Universitas Gunadarma (2012) Ekstraksi Fitur Bentuk dan Tekstur Citra Mamografi Algoritma yang disusun dengan memisahkan atau melokalisasi area yang dicurigai terdapat tumor payudara sehingga diperoleh Region of Interest (ROI), kemudian dilanjutkan dengan penajaman tepi, deteksi tepi objek tumor payudara, penipisan tepi objek tumor payudara, analisis bentuk dan tekstur.
7. Arvydas Laurinavicius, Aida Laurinaviciene, Valerijus Ostapenko, Darius Dasevicius, Sonata Jarmalaite  andJuozas Lazutka BioMed Central Ltd (2012) Immunohistochemistry profiles of breast ductalcarcinoma: factor analysis of digital imageanalysis data Microarray jaringan, analisis Faktor biomarker IHC diukur dengan otomatis DA adalah alat yang efisien eksplorasi menjelaskan saling ketergantungan yang kompleks dalam duktal karsinoma profil Posyandu payudara dan nilai informatif Posyandu penanda tunggal. IHC indeks terintegrasi dapat memberikan stratifikasi risiko tambahan untuk sistem penilaian saat ini digunakan dan terbukti bermanfaat dalam studi hasil klinis

  • Analisa :
Perkembangan deteksi kanker payudara mengalami kemajuan dari segi metodologi yang mendukung teknologi, dimana keseluruhan metode menunjukkan kemajuan ketelitian deteksi citra dalam hal ekstraksi citra pada hasil USG dan Mammografi. Bayyesian Network, kemudian Filter Gabor dalam hal ketelitian tepi obyek pencitraan, dan Data Mining sebagai alat deteksi dan penguraian masalah prognostic, ketiga metodologi mempunyai tingkat keakuratan yang lebih baik daripada penelitian sebelum mereka.
Lalu, pada metode BSGI / MBI dan PEM  memberikan kinerja yang sangat baik dalam hal sensitivitas dan spesifisitas, berguna untuk mendeteksi sejauh mana penyakit  dan untuk memantau respon tumor untuk neoadjuvant kemoterapi. Ini berguna pada deteksi dini dan pasien tingkat lanjut yang harus menjalani kemoterapi penyembuhan kanker payudara. Selain itu, untuk kanker payudara. Selain itu, Radio Nuklida-Based Method, mempunyai kelebihan keakuratan mengetahui sifat tumor dan proses biologis, molekul citra memainkan peran dalam meningkatkan ilmu pengetahuan kanker payudara, perawata klinis dalam diagnosis dan pementasan nilai terapi dan evaluasi tanggapan terhadap terapi. Sehingga dapat membantu dokter dalam menganalisa sejauh mana tumor/kanker telah menyebar dalam organ payudara.
Dan penelitian dengan menggunakan algoritma yang disusun dengan memisahkan atau melokalisasi area yang dicurigai terdapat tumor payudara sehingga diperoleh Region of Interest (ROI), kemudian dilanjutkan dengan penajaman tepi, deteksi tepi objek tumor payudara, penipisan tepi objek tumor payudara, analisis bentuk dan tekstur. Kemudian, metode Microarray jaringan, analisis Faktor biomarker IHC diukur dengan otomatis DA adalah alat yang efisien eksplorasi menjelaskan saling ketergantungan yang kompleks dalam duktal karsinoma profil Posyandu payudara dan nilai informatif Posyandu penanda tunggal. IHC indeks terintegrasi dapat memberikan stratifikasi risiko tambahan untuk sistem penilaian saat ini digunakan dan terbukti bermanfaat dalam studi hasil klinis.
4.  KESIMPULAN
Keseluruhan penelitian menunjukkan keuntungan masing-masing metode yang digunakan. Trend penelitian yang berkisar diantara tahun 2011-2012 ini lebih banyak menjanjikan keakuratan hasil deteksi citra payudara yang lebih akurat, baik USG atau mamografi, sehingga memberikan keakuratan data kepada para praktisi kesehatan (dokter, ahli radiologi, onkologi dan lainnya) dalam memberikan informasi mengenai kondisi payudara pasien.
Daftar Pustaka :
  • “Jika Tidak Dikendalikan 26 juta orang di Dunia Menderita Kanker”, http://www.depkes.go.id, diakses pada 13 Mei 2013 pukul 22.53 WIB
  • Riyandi, Galih : “ANALISIS META PERMINTAAN UANG DI INDONESIA”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 15, No. 1, Juli 2012.
  • Aviarini Indrati, Sarifuddin Madenda : “EKSTRAKSI FITUR BENTUK TUMOR PAYUDARA”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com